Hukum santri tidak patuh terhadap guru dalam masalah politik

 Pertanyaan :

1.  Sebatas manakah seorang santri harus mengikuti arahan/perintah guru ?
2.  Bagaimanakah hukum tidak mengikuti perintah guru dalam permasalahan siyasat/politik ? Sedangkan guru mewajibkan searah dengan pilihan beliau.

Jawaban :
1.  Tidak ada batasannya selama bukan kemaksiatan.
2.  Tafsil :
a.  Jika perintah gurunya itu tidak bertentangan dengan guru yang lebih wira’i, mengerti & ahli pada undang-undang Syari’ah & Hakekat atau perintah guru-gurunya sama, maka haram tidak taat kepada perintah guru tersebut, karena wajib taat kepada perintah guru. Ini khusus satu guru atau banyak guru yang perintahnya sama.
b.  Jika perintah gurunya itu bertentangan atau tidak sama dengan perintah guru yang lebih wira’i, mengerti & ahli pada undang-undang Syari’ah & Hakekat, maka memilih taat kepada perintah guru yang paling wira’i, mengerti & ahli pada undang-undang Syari’ah & Hakekat tersebut. Ini khusus banyak guru yang perintahnya tidak sama.
c.  Jika perintah gurunya itu mengandung kemashlahatan umum, maka wajib taat dhohir & batin. Akan tetapi jika perintah gurunya itu tidak mengandung kemashlahatan umum, maka wajib taat secara dhohir saja.

Referensi :